KONSEP KEBIDANAN SEBAGAI DASAR DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
Kotler (2005) menjelaskan bahwa pemasaran sosial
adalah strategi untuk mengubah perilaku.Pemasaran sosial mengkombinasikan unsur-unsur
pendekatan tradisional untuk mengubah sosial dalam satu kerangka aksi dan
perencanaan yang integral serta menggunakan keterampilan teknologi komunikasi
dan keahlian pemasaran.
Pemasaran sosial pada dasarnya tidak berbeda dengan
pemasaran komersial, pemasaran sosial menggunakan teknik analisis yang sama
(riset pasar, pengembangan produk, penentuan harga, keterjangkauan, periklanan
dan promosi). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran sosial adalah
penerapan konsep dan teknik pemasaran untuk mendapatkan manfaat sosial.Tentu
saja ada sedikit perbedaan antara pemasaran komersial dengan pemasaran sosial.
Perbedaan antara pemasaran komersial dan pemasaran
sosial menurut Depkes (1997) antara lain adalah: 1) penggunaan produk sosial
biasanya lebih rumit dari pada produk komersial, misal penggunaan oralit tidak
semudah minum coca-cola, 2) produk sosial sering kali kontroversial, 3)
keuntungan produk sosial tidak cepat dirasakan, 4) saluran distribusi untuk
produk-produk sosial lebih sulit dikontrol karena biasanya menyangkut banyak
pihak, 5) konsumen pada umumnya tidak mampu, rawan terhadap penyakit dan
berpendidikan rendah.
Pemasaran sosial dalam program-program kesehatan
internasional berperan dalam penjualan komoditi dan gagasan atau prilaku.Pada
kenyataannya pemasaran sosial hampir selalu dimulai dengan promosi tentang
sikap atau kepercayaan yang berkaitan dengan kesehatan. Berdasarkan itu
disampaikan anjuran tentang produk atau pelayanan baru, dan diberikan petunjuk
tentang cara penggunaan yang efektif.
Produk-produk yang secara sosial bermanfaat (seperti
kondom, pil kontrasepsi, tablet Fe dan oralit) dan sering disubsidi, proses
penjualan ternyata sangat rumit. Karena harus meningkatkan motivasi konsumen,
merangsang kegiatan perusahaan, agen dan pengecer, meningkatkan potensi
kemandirian program dimasa yang akan datang, dan kesemuanya merupakan ukuran
keberhasilan program. Teknik- teknik pemasaran menjadi penting untuk “menjual”
perilaku baru.Para konsumen harus melakukan pertukaran yang rumit antara
perilaku baru serta memerlukan waktu dan daya untuk mendapatkan hasil yang
hanya dapat dibuktikan dalam jangka waktu yang panjang dan mungkin membuahkan
akibat yang tidak menyenangkan dalam waktu pendek.
Pemasaran sosial pada dasarnya berorientasi pada konsumen.Konsumen
atau pengguna bukan hanya merupakan sasaran pokok, tapi juga sebagai pengukur
apakah kegiatan yang dilaksanakan cocok, diminati, dan berhasil. Konsumen
secara sistematis dimintai saran sepanjang proses pemasaran sosial, memberikan
data untuk berbagai keputusan pemasaran yang menentukan (Depkes, 1997).
Contoh langkah-langkah pemasaran
dalam pelayan kebidanan:
1.
Produk
-
Pelayanan pemeriksaan hamil (senam
hamil, perawatan payudara, dan persiapan laktasi)
-
Pelayanan bersalin
-
Pelayanan nifas
-
Pelayanan pemeriksaan bayi
-
Pelayaanan pemeriksaan balita
-
Penyuluhan kesehatan
-
KB/Konseling
-
Imunisasi ibu dan bayi
-
Kesehatan reproduksi remaja
2.
Harga
Biaya
pelayanan kesehatan menurut IBI
- Alat kontrasepsi bawah kulit Rp.250.000
- KB suntik Rp.5000 – Rp. 20.000
3.
Tempat pemasaran
-
RS
-
Puskesmas
-
Rumah Bersalin
-
BPM
-
Promosi pelayanan kebidanan
a.
Pendekatan sosial masyarakat (langsung
dan tidak langsung)
b. Promosi di lingkungan masyarakat
(dengan pelayanan berkualitas dan memuaskan kepada pasien)
c.
Penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan (tentang PMS,
seksualitas, kesehatan reproduksi)
d. Promosi melalui jejaring sosial
4.
Sasaran
a. Ibu hamil
b. Ibu bersalin
c. Ibu nifas
d. BBL
e. Balita